Monthly Archives: May 2014

The Darkness of Gatotkaca

Standard

Image 

Mengingat Gatotkaca adalah meraba sebuah epos kesunyian. Dia adalah tokoh yang dipuja oleh banyak orang, tetapi tak sempat memiliki hidupnya sendiri. Dia terlanjur diplot sebagai bidak catur terdepan untuk merusak pertahanan lawan. Dia dijadikan tumbal. Hidupnya dikorbankan, bahkan sejak dia baru lahir ke dunia.

Saat kita coba kembali menengok fragmen-fragmen tentang Gatotkaca, akan nampak kisah heroisme yang begitu gagah berani, tanpa cacat. Semua orang mengagumi kekuatannya. Otot kawat tulang besi, begitu yang seringkali orang bilang. Tetapi saat kita lihat lebih dalam, akan terasa bahwa cerita Gatotkaca lebih merupakan kemurungan yang dipendam. Juga kekalahan yang direncanakan.

Ketika Gatotkaca lahir, tali pusarnya tidak dapat dipotong, bahkan oleh senjata tajam seperti apapun. Tak terbayangkan kesakitan yang dirasakan oleh Gatotkaca dan ibunya pada waktu itu. Tetapi akhirnya setelah tali pusarnya dapat dipotong oleh sarung senjata kunta milik Karna, Gatotkaca tak dibiarkan beristirahat lebih lama. Dia justru langsung dibawa ke kahyangan untuk membasmi raksasa yang mengacau. Dia bahkan tak pernah sempat merasakan air susu ibu karena sepulangnya dari kahyangan, dia telah menjelma menjadi seorang dewasa berbadan tegap, berdada bidang—yang justru akan menakuti ibu yang baru saja melahirkannya—berkat kawah Candradimuka yang melegenda.

Setelahnya, masa balita, bahkan seluruh masa kecil, Gatotkaca praktis hilang. Semua dicuri oleh pertarungan demi pertarungan yang sebetulnya tak pernah dia sukai. Gatotkaca tak berteman dengan kedamaian. Bahkan sebetul-betul teman pun dia tak pernah punya. Semua teman yang seharusnya seusia dengan dia masih asyik bermain lumpur dan memanjat pohon ketika Gatotkaca telah terbenam dalam genangan darah yang muncrat dari lawan-lawannya.

Para pemuja Gatotkaca, barisan prajurit di pihak Pandawa, tak pernah sungguh-sungguh menyukai kepribadian ksatria Pringgondani itu. Mereka hanya membutuhkan kehadiran Gatotkaca sebagai tameng sekaligus tombak dalam perang. Dalam perang, tak ada yang menganggap Gatotkaca sebagai seorang manusia yang butuh makan butuh minum. Yang butuh kawan berbincang dan bercanda. Jika ada yang benar-benar mencintai Gatotkaca tanpa syarat, mereka hanyalah dua orang: Arimbi, ibunya dan Pregiwa istrinya. Selebihnya, dusta.

Menatap Gatotkaca adalah membaca sejarah kepahlawanan yang diredam. Ia tewas saat semua keluarga ksatria pandawa menitip sejumput harapan padanya untuk menuntaskan perang besar di antara sesama keturunan Barata itu. Ia keburu meregang nyawa sebelum sempat menyudahi pertempuran, membersihkan kotoran pada badannya, lalu bilang cinta pada Pregiwa yang telah menanti sang suami dengan kecemasan panjang setiap malam. Terkadang seorang harus menemui ajal terlebih dahulu sebelum bisa diingat sebagai seorang baik yang telah memperjuangkan hak orang-orang yang telah direbut paksa oleh tiran.

Saya bayangkan, dalam remang, Yudistira sebagai pemimpin para Pandawa tengah berbincang dengan Kresna, sesepuh sekaligus guru dan penasihat mereka.

“Bangkitlah, nduk. Jangan berlarut dalam kesedihan. Perang belum usai. Namun kulihat jalan meraih kemenangan telah terbuka,” ujar Kresna.

“Bagaimana saya tidak sedih gurunda. Gatotkaca, putra Bima, ksatria terbaik kita telah gugur. Dia moksa mendahului kita yang lebih tua dengan membawa beban berat di pundaknya,” jawab Yudistira.

“Terkadang, kau harus tahu, kita harus mengorbankan pion demi raja. Kita harus melempar sebuah bayaran demi kemenangan yang jauh lebih besar. Senjata kunta milik Karna cepat atau lambat akan menemui sarung penutup yang telah menjadi jodohnya. Semua telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa.”

“Jadi gurunda yang telah mengorbankan Gatotkaca?”

“Bangunlah. Takdir tak dapat menanti lebih lama lagi.”.

 

 

cita dan impian

Standard

“Anak-anak, kalau besar mau jadi apa?”
Rasa-rasanya hampir sebagian dari kita pernah dihadapkan pertanyaan ini saat duduk di bangku sekolah. Dan apesnya, nyaris semua guru juga memiliki kecenderungan yang sama untuk menanyakan hal ini pada anak didiknya. Benar atau betul??

Guru yang melempar pertanyaan di atas sejatinya bukan bermaksud untuk kepo. Justru penulis berpikiran, ada suatu tujuan yang tersirat, makna yang lebih dalam sebatas pertanyaan “kalau besar mau jadi apa?”

Kalian boleh percaya, boleh juga tidak. Dari pertanyaan yang ia todongkan itu, mereka ingin kita memiliki pandangan tentang bagaimana kah hidup kita di masa depan. Akan menjadi apakah kita di masa depan? Itulah kenyataannya??

Biasanya, pertanyaan “kalau besar mau jadi apa?” atau “apa cita-cita kamu?” akan dibarengi dengan penjelasan suatu profesi, pekerjaan yang diingini si anak. Guru dan orangtua pun akan dengan senang hati menjelaskan pekerjaan atau profesi yang dijawab oleh anak. Dengan harapan, setelah penjelasan tadi si anak akan jauh lebih bersemangat mewujudkan apa yang telah ia ucapkan sebelumnya.

aku mau jadi....

aku mau jadi….

Kembali ke pertanyaan “kalau besar mau jadi apa?”
Siapa diantara kalian, maaf, mungkin lebih bijak digunakan kata kita agar penulis dapat masuk didalamnya.
Siapa diantara kita yang akhirnya berhasil mewujudkan jawaban dari pertanyaan “kalau besar mau jadi apa?”
Ahahaha, boleh dibilang mungkin hanya segelintir saja.
Jangan sungkan kawan. Sebab dalam kasus ini, kebetulan penulis juga termasuk dalam golongan orang yang gagal wujudkan jawaban dari pertanyaan klasik di atas.

Pertanyaan “kalau besar mau jadi apa?” tentu akan lekat dengan sebuah jawaban yang kerap kita sebut dengan cita-cita. Jalannya untuk wujudkan cita-cita memang tidak mudah. Selain dibutuhkan kepercayaan diri, asa yang terus terjaga, ilmu yang matang, pengalaman dan suri tauladan menjadi pelengkap amunisi kita dalam menggapai cita-cita.
Bila satu saja komponen tadi kurang, saya hanya bisa katakan apa yang pernah kalian ucapkan ke guru atau orangtua pada masa silam hanya menjadi kenangan. Karena cita-cita dan impian adalah sebuah pengorbanan… butuh tebusan yang tidak murah untuk menjadikannya ada.

Cita-cita (selanjutnya akan saya sebut sebagai impian) adalah sesuatu yang harus kalian jaga. Bahkan dengan diri kalian sendiri mungkin. . .

Impian memerlukan perjuangan.
Perjuangan memerlukan pengorbanan.
Sedangkan pengorbanan memerlukan ketabahan dan kekuatan jiawa

 

newsroom, 2:27

 

khitbah atau kerenkan diri

Standard

Cermati gambar dibawah ini kawan

khitbahtaken from @fiamel27

islam itu sederhana
begitu yang tertulis dan diperjelas dengan animasi gambar dalam buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet”
sebua penjelasan ringan, sederhana tapi cukup dalam maknanya
ya, islam itu sederhana
jika kamu suka, sayang, cinta atau apalah namanya
tak perlulah gupek show off..
yang perlu lu lakuin, datengin aja bapak dari calon yang lu demen
KHITBAH…!!!!!
itu juga kalu siap dalam segala hal dan punya nyali

Andai kata belum cukup nyali dan modal yang lu punya
persiapkan diri lu
kerenin diri lu
dan selalu panjatkan doa, biar Allah deketin dia ke diri lu
Sederhana kan..
gitu aja kok repot

 

NewsRoom, 3.29

Sebaris Kisah Galaunya Hati

Standard

Berat yah judulnya… tapi isisnya ga seperti itu juga koko.. santai bos

galau bisa jadi adalah sifat yang sulit buat gua ilangin..
sebelum ada kata sifat ini, sifat yang sulit menentukan pilihan ini sudah ada sejak gua masih SD. Bayangin ketika gua dihadapin dalam dua pilihan atau suatu masalah pasti gua akan berpikir keras, berpikir dua kali sebelum memutuskan.
buka cuma baik dan buruk, tapi juga apa benefit yang bakal gua dapet ke depannya
dan ujung dari kebanyakan mikir tadi, biasanya kesempatan yang ada di depan gua ilang gitu aja tanpa bekas
atau malah kejebak dalam ketakutan yang dibuat oleh pikiran gua sendiri

hal itu terus dan terus berulang sampai usia gua genap dua puluh enam tahun
seperempat abad lebih dan masih aja sulit untuk dewasa…

apalagi untuk urusan cewek
hahaha, ini adalah satu kelemahan yang abadi rasa-rasanya buat gua
dan mumpung temanya bahas kegalauan, mau sedikit cerita tentang kejadian beberapa pekan ini

Ada dua wanita yang buat gua galau abies
mereka ini statusnya adalah kawan sekelas waktu SMA, satu kawan sekelas waktu kelas 1 dan 2. Dan yang terakhir adalah kawan sekelas waktu kelas 3

Satu-satu yah. pertama kita bahas kawan yang sekelas waktu di bangku kelas 1 dan 2 deh
dia ini juara kelas ceritanya, anak Gading Rejo, daerah gitu lah, secara kan SMA tempat kita menuntut ilmu berada di pusat kota
jadi gini, belum lama ini si bocah baru aja ngasih kejutan dengan masang foto DP BBM dengan cowo
kebetulan ini cowo ya kawan setongkrongan juga
kaget, nyakit hati, apalah semua rasa kecewa itu berkecamuk.. hahaha lebay
jujur aja sebenernya gua pernah suka. Tapi entah suka atau ego doang, atau justru terobsesi
gua yang kaget, tanpa tedeng aling-aling langsung lah nelpon dia
klarifikasi gitu ceritanya, aneh kan, padahal siapa lah gua
galau dua hari penuh, merasa ditelikung kawan setongkrongan,
aneh dan ajaib. rasa-rasanya ga pernah percaya kalao mereka bedua ini jadian
secara mereka ini adalah dua makhluk yang dipisahkan jarak dan waktu
satu di liwa satu di hutan antah berantah…
dan kegalauan gua, jelas ga akan pernah beralasan karena gua hanya lah pemuja rahasia……..
dan gua ngabisin energi untuk sesuatu yang ga penting

Pindah seri galau ke dua
nah kalo yang ini sebenernya gua prospek untuk jadi belahan hati, dan pendamping hidup gua kelak
tapi wallahualam bishawab
biar waktu yang jawab
jadi galau yang ini dimulai karena foto dia yang gua unggah ke path
foto dia dengan komen yang agak gimana gitu dari gua
awalnya biasa aja, krena path gua kan ga banyak kawan SMA
tapi masalah muncul ketika dua makhluk yang gua bahas di sesi pertama tadi komen di foto itu
jadilah semua berantakan (menurut gua)
kenapa, karena dari komen itu, partner waktu kelas tiga ini kjadi engga respon segala komunikasi yang gua bangun. Twitter, path, sms, telpon, bbm smeua no respon
bingung lah,,,
kalut.. soalnya gua ngerasa bersalah banget. Rasa-rasanya ga mau dia ilang dari hidup gua
cukup Indah yang pergi dari kehidupan gua karena kesalahan yang seharusnya ga gua lakuin
tapi belakangan, ada respon dari wanita berhijab ini kalau ternyata hp dia dalam perbaikan sepaket dengan sim cardnya
jadi dia sama sekali ga bisa komunikasi
plus di twitter dia buat status seperti ini

“Mimin akun yang Anda tuju sedang sibuk di dunia nyata..”

alhasil gua ngakak. Menertawai kebodohan gua sendiri..

yang awalnya mikir dia bakap marah, benci gua. justru sibuk dengan dunianya. ya iyalah … dia kan kandidat doktor kawan.. hshshs

yah itulah sedkit kegalauan “cinta” yang ga banget dari hidup gua
selalu dan selalu gua berharap ini bisa sembuh, minimal berkurang lah levelnya
malu dong udah tua masih galau
semoga gua bisa perbaiki diri (*)

NewsRoom 2.26

awal baru

Standard

bismillah…

ini bisa jadi blog pertama yang coba akan ‘rutin’ jadi luapan ’emosi’ gua nantinya.

engga pingin jadi blog yang serius-serius, atau malah menye-menye juga, tapi satu yang gua pingin adalah ada satu wadah yang jadi tempat keluh kesah kehidupan gua. itu kenapa pilihan kata ganti pertama adalah gua. bukan aku, apalagi saya… gaya bahasa yang digunain juga kemungkinan akan lebih gaya sehari-hari. Jadi jangan protes kalau Ejaan Yang Disempurnakan engga ditemukan disini

Untuk blog, kalau engga salah sebelumnya gua pernah buat satu akun di blogspot. tapi jarang diurus dan akhirnya terlupakan. WordPress juga masih ada kok, tapi ya gitu, engga keurus.. masih aktif juga dengan email yang persis dengan akun yang ini.. hahahhaa

OK.. gua cuma berharap blog ini punya fungsi yang ga jauh beda dengan binder tempat gua keluh kesah tentang cita dan cinta kehidupan gua. Pun pada suatu ketika ada pihak yang tersesat di blog ini, dan menemukan kehidupanku di tulisan blog ini. Jangan berisik ya… inilah hidup kawan…

anonymous2Sebagai penutup, sengaja gua kasih gambar yang gua dapet dari zedge. Gua suka dengan quote yang tertulis di gambar anonymous itu.

“NOBODY CAN GIVE YOU FREEDOM. NOBODY CAN GIVE YOU EQUALITY OR JUSTICE. IF YOU ARE A MAN. YOU TAKE IT”